Pembeli Hanya Ramai Sabtu dan Minggu, Omset Penjualan Cabai Makin Merosot
TANJUNGPINANG - Harmin, salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Bintan Center, Tanjungpinang, mengeluh dengan hasil penjualan saat ini.
"Pembeli sepi. Tingkat daya beli masyarakat makin menurun beberapa bulan ini," ujar Harmin, Minggu (8/10).
Anjloknya jumlah pembeli ini berefek terhadap pendapatan ekonomi yang semakin menurun. Apalagi di hari Senin hingga Jumat jumlah pembeli bisa terlihat sangat sepi.
Sebagai pedagang Harmin tidak mengetahui secara persis penyebab tingkat daya beli masyarakat kecil. Situasi ini berbeda dengan kondisi umum yang tetap ramai setiap harinya. Berbeda dengan sekarang, pembeli hanya ramai di hari Sabtu dan Minggu saja.
Perbedaan omjet penjualan di hari Sabtu dan Minggu sangat jauh nilainya. Harmin mengaku bisa meraup omzet penjualan senilai Rp5 juta lebih untuk Sabtu dan Minggu. Sementara di hari Senin hingga Jumat, omset yang didapatkan hanya berkisar Rp.1,5 juta saja.
Harmin mengakui jika dengan penjualan Rp1,5 juta per hari tidak cukup untuk membayar lapak jualan. Hal itu dikarenakan keuntungan dari penjualan sebanyak itu nilainya masih kecil.
Untuk saat ini harga cabai merah seharga Rp56 ribu per kilogram. Harga ini memang mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya memiliki harga 48 ribu. Kenaikan ini baru terjadi sepekan yang lalu.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Yesi Perdeawati menyampaikan, hasil dari pertanian atau Kelompok Wanita Tani Tanjungpinang hanya dapat memenuhi sekitar 2% dari seluruh kebutuhan masyarakat Kota Tanjungpinang.
Ditambah lagi, Kota Tanjungpinang masih sangat bergantung pada pasokan pangan di daerah lain. Beberapa daerah yang masih menjadi pemasok pangan di Kota Tanjungpinang antara lain Medan, Padang, dan Pulau Jawa
"Kalau cabai ini hasil panen kita dalam setahun itu maksimal 20 Ton, dan ini baru memenuhi sekitar 2% kebutuhan kita," pungkasnya.
Penulis : M.Ismail
editor : Rinto Situmorang
Post a Comment